leadenlin
Rabu, 29 Januari 2014
Senin, 27 Januari 2014
Cinta Dalam Hati
‘’selalu ada di
dekatmu aku bahagia,
aku
sudah bukan putih biru lagi , sedikit lega melepas jabatan SMP dari hidupku .
memulai langkah baru putih abu – abu .
menghirup
aroma udara putih abu –abu , terasa sejuk di awal . masa orientasi siswa telah
usai dengan sederhana mengukir secuil kenangan yang sedikit manis .
kelas
Xc,
awal
perjalananku di putih abu – abu , sudah banyak aku mengenal teman – teman
seperjuanganku . banyak ragam penampilan mereka,sepertinya tak perlu
dipermasalahkan.
“perkenalkan
, nama saya Naufal Rafi biasa dipanggil Naufal, saya berasal dari SMP 4 Moyudan
“
Sepintas
perkenalan singkat di depan kelas.sepertinya teman – teman antusias menyimak
perkenalanku.
Aku
memilih bangku belakang , alasannya karena aku merasa nyaman duduk di belakang
, bebas berekspresi , berkreasi , tepatnya aku senang menyendiri.
Mula
– mula , kedua mataku sibuk menyapu seisi ruang kelas untuk mengetahui situasi
dan kondisi kelas baru.biiip.. sapuan mataku terhenti pada seorang gadis manis
, entah siapa dan dari mana asalnya .aku hanya memperhatikannya dari kejauhan .
Dia duduk di bangku kedua , rambutnya lurus pirang terikat rapi , lesung pipinya terkadang muncul sesekali
saat ia tersenyum .
“Nida
!!!”
Teriak
salah seorang cowok dari balik pintu. Seketika , sang pemilik nama Nida
tersebut menghampiri sumber suara yang memanggil namanya ..Ooh , cewek tersebut
bernama Nida . ya , Nida . nama yang pantas untuknya .
Sedikit
bosan rasanya berada di kelas ini . masing – masing sibuk berkenalan . kurasa
aku tak perlu repot – repot bertanya nama satu persatu , toh lama kelamaan
pasti akan kenal dengan sendirinya .
“hey , Naufal ya ? kenalin , aku
wildan “
Sapa
salah seorang temanku sambil mengulurkan tangannya . aku membalas uluran
tangannya seraya berkata
“ya”
Tatapan
mata Wildan yang mula – mula penuh ambisi mendadak redup setelah mendengar
jawabanku . ada yang salah dari aku ? sepertinya tidak .Seketika Nida tersenyum
tipis dan membalik badan meninggalkanku .
kembali aku duduk sendiri .
Kemana gadis bernama Nida tersebut ?
Kriiing..
Kriing
Dua
kali dering lonceng berbunyi tanda usai istirahat . kanan , kiri , depan ,
belakang , atas , bawah , uups!! Aku menemukan sosok Nida kembali.
Beriringan
dengan guru fisika , Nida berjalan . sepertinya mereka asik membahas sesuatu.
Yah
, dengan muka polosnya , Nida menempati tempat duduknya tanpa sedikitpun
melirik ke arahku.lumayan cuek juga cewek berambut pirang tersebut.tak ada bosan – bosannya aku menatap Nida,yah
walaupun hanya dari belakang.
Tak
kuasa aku belajar fisika.sungguh, ini pelajaran paling rumit dalam sejarah
perjalanan selama aku sekolah.andai saja , pelajaran IPA dapat dihapuskan ,
senangnya dalam hati .
Daripada
memperhatikan pelajaran yang kurang jelas asal – usulnya , lebih baik aku
menghayal setinggi – tingginya.
Aku berangan –angan ...
Andai saja saat ini aku dapat duduk di
samping Nida,sedikit berdiskusi tentang asal – usul fisika,memecahkan kasus rumit
fisika,menemukan penemuan baru yang menggemparkan dunia,pergi bersama keluar
angkasa,meneliti asal-usul terbentuknya
jagat raya,memetik bintang ,ups!!terlalu berlebihan , kata Ariel , ini
namanya khayalan tingkat tinggi , bahasa kerennya sih katete.
Kapan bel pulang sekolah terdengar ?
“now,time
is introduce your self, YOU !”telunjuk guru itu tepat mengarah ke mukaku . wah
Bahasa Inggris ? kenapa harus aku yang jadi pembuka perkenalan ?
Sebenarnya
aku merasa bosan karena harus memperkenalkan diri setiap pergantian
pelajaran.kurasa, semua teman – teman merasakan apa yang aku rasakan .
Dengan
segenap rasa percaya diri yang tinggi ,aku melangkah menuju hadapan teman –
temanku
“okee
my friends , i want introduce my self , my name is ... “
***
Satu
minggu berlalu amatlah sederhana . sepertinya, aku sudah mulai mengenal ,
tepatnya mengetahui nama teman – temanku.
Nida
..
Cewek
cuek tak banyak bicara itu sepertinya belum mengenalku , mungkin suatu saat dia
akan mengenalku dengan sendirinya. Aku sudah mengaguminya sejak pertama kali
aku duduk di kelas ini .
Sepertinya
rasa kagumanku tak perlu diungkapkan . biarlah waktu yang akan
mengungkapkannya.
“baiklah
anak – anak , sekarang saatnya tugas kelompok , saya akan membagikan kelompok
kerja”
Aku
sangat berharap satu kelompok dengan Nida , kelompok 1 terlampau tanpa disebut
namaku maupun nama Nida , kelompok 2 , kelompok 3 , hingga tiba kelompok 4.
“kelompok
4 : Naufal , Ela , Diwa , Icha segera
membentuk kelompok ! “
Pupus
sudah harapanku satu kelompok dengan Nida , kekecewaan mendalam , semoga
kedepannya tidak seperti ini .
Sampai
detik ini , aku masih belum tau jalan pikiran Nida , dia merupakan gadis penuh
misteri . tingkah lakunya sulit ditebak . Dia juga bukan seperti para gadis sebayanya , dia terlihat lebih bersikap dan
berfikir dewasa nyaris tak terlihat sifat kekanak – kanakannya (untuk saat ini)
.
Aku
belum pernah sekalipun berbicara langsung dengan Nida, mungkin nyaliku terlalu
kecil untuk berani mendekati Nida , aku
hanya ingin sekedar mengaguminya saja.
Memang
benar sih , hidup kita ini seperti memerankan sebuah teater . dalam peran
tersebut , aku ingin menjadi sosok yang luar biasa tanpa harus banyak
berkorban . tak perlu terlalu repot yang
penting simple dan clear .
Tapi
sepertinya keinginanku tak sejalan dengan keadaanku sekarang . sepertinya , aku
harus sedikit berkorban untuk mendapatkan seorang Nida .
Fikry
,
Teman
dekatku di Sekolah ini , perjalanan hidupnya tak seburuk diriku. Dia telah
berhasil memporak porandakan hati seorang gadis bernama Azka dengan sedikit
gaya playboynya . beruntung juga temanku ini , sepertinya aku harus banyak
belajar dari dirinya .
“gimana
kabar lu fal ?”
“baik
aja boss !! ada apa niih ? tumben banget “
“enggak
, gua heran aja ma temen gua nih udah SMA masih aja jomblo . padahal muka lu
keren juga . cakepan elu mah dari pada gua !”
Jleb!!
nusuk banget omongan bocah Bandung ini .
tapi bener juga yaa . kalo masalah tampang sih kayaknya dia nggak terlalu oke
tapi manis di bibir sih iya .
”gua mah belum saatnya mas bro !! kalo
udah ada gua kasih kabar ke elu dah ! “
“wookeh
bro! Bidikan lu sekarang siapa ?? kelas apa ?”
Oouw
, pertanyaan yang menyakitkan . kasih tau nggak ya ? biar waktu yang akan menjawab .
“Rahasia dund !! “
Tanpa
pikir panjang , aku segera lari meninggalkan Fikry sendiri . aku tak ingin ada
orang lain yang tau perasaanku kepada Nida , biar aku simpan dalam – dalam
perasaan ini .
***
Satu Minggu berlalu kembali
“Fal
, gua putus ama Azka “
pasti Fikry , lagi – lagi dia .. baru dua minggu jadian dengan Azka , eh putus lagi . tampangnya sih seperti membutuhkan bantuan .
“so ?? gua harus jalan dari sini ke rumah lu trus ngetok pintu , nunggu ada yang buka pintu , trus gua masuk sambil guling – guling di depan nyokap lu cuma buat bilang WAW !! Fikry putus ma Azka ?? gak lucu tau . elunya sih gak perhatian , waktu pedekate aja lu baik – baikin Azka , eh udah jadian , lu terlantarin gitu aja “
pasti Fikry , lagi – lagi dia .. baru dua minggu jadian dengan Azka , eh putus lagi . tampangnya sih seperti membutuhkan bantuan .
“so ?? gua harus jalan dari sini ke rumah lu trus ngetok pintu , nunggu ada yang buka pintu , trus gua masuk sambil guling – guling di depan nyokap lu cuma buat bilang WAW !! Fikry putus ma Azka ?? gak lucu tau . elunya sih gak perhatian , waktu pedekate aja lu baik – baikin Azka , eh udah jadian , lu terlantarin gitu aja “
Sepertinya
kata – kataku ini sedikit mengetuk pintu hati Fikry , tapi tidak tahu apakah
pintu hatinya akan terbuka ?
“iya
juga sih Fal , tapi gua gak putus asa ! gua mau cari yang lebih daripada si
Azka ! “
Wadhuuh !! ni bocah serakah amat yaaak ??
putus satu tumbuh seribu . yah semoga Fikry cepat dapat cewek baru supaya
aku tak jadi pelampiasannya . hanya satu harapanku , semoga Fikry tidak
membidik Nida.
Kriiing
.. kriiing ..
Bel
usai istirahat terdengar , dengan saling mengadu telapak tangan , aku kembali
ke kelas Xc dan Fikry menuju ruang kelas ujung , tepatnya Xd .
Sepanjang
perjalanan menuntut ilmu , tak ada bosannya aku memperhatikan tiap gerak –
gerik Nida . dia memang terlihat dewasa , misterius , tidak seperti cewek pada
umumnya . simple orangnya tak mau ambil pusing dan tak banyak bicara mengenai
hal – hal yang menurutnya kurang penting daya tarik utamanya adalah rambutnya
yang nampaknya tidak pernah ia terlantarkan begitu saja seperti remaja cewek
pada umumnya .
Kenyataan menyakitkan .
Fikry
, teman yang aku anggap baik selama ini . sekarang , mulai saat ini sudah resmi
menjadi pangeran cinta Nida . entah dari mana mereka mulai hubungan itu . yang
terpenting saat ini , aku tak ingin Fikry mengetahui perasaanku selama ini .
aku simpan dalam – dalam perasaan yang selama ini aku rasakan .
mencoba melupakannya ..
“eh Fal , lu tau gak ? kayaknya gua gak salah pilih cewek deh , habisnya Nida tuh nyenengin banget orangnya . apalagi kalo dia itu nyanyi , serasa deg-degan . suaranya menggetarkan hati . wuuh !! beruntung banget gua rasanya . “
mencoba melupakannya ..
“eh Fal , lu tau gak ? kayaknya gua gak salah pilih cewek deh , habisnya Nida tuh nyenengin banget orangnya . apalagi kalo dia itu nyanyi , serasa deg-degan . suaranya menggetarkan hati . wuuh !! beruntung banget gua rasanya . “
“wah
slamat yaa . kalo di kelas , gua juga liat dia kayaknya asik kok orangnya “
Jleb!..
Aku
menyadari kodratku sebagai laki – laki . tak mungkin aku menangis hanya karena
iri dengan teman baikku sendiri. Mungkin jika aku cewek , aku sudah lari ke
toilet dengan menggenggam tisu toilet sebagai sarana menghapus air mata dan
kembali keluar toilet dengan mata memerah bengkak .
“gituu
dong bro ! gua nitip Nida ya . Gua percaya ama elu, jagain dia kalo gak ada gua
. Soalnya lu tau sendiri kan ? gua ni kan orang penting , jadinya sibuk ..
hahhaha “
“okedeeeh
, tapi elu juga harus bisa jaga Nida baik – baik , soalnya gua ngerasa dia
nggak kayak cewek biasanya . sebisa mungkin elu jaga dia ya “
“ehh
kok malah elu yang nasehatin gua sih . udah udah yook “
Perasaan
sakit ini semakin mendalam ketika aku harus berada di kelas ini , mencuri
kesempatan melirik ke arah Nida , tanpa berani berucap . aku berfikir mungkin
dia merasa risi akan tingkahku . tapi aku hanya ingin memastikan Nida baik –
baik saja dalam jarak 3 meter dari aku . aku hanya ingin menjaga Nida untuk
Fikry . semoga mereka berhasil mencapai puncak kejayaan .
“ kantin Nid ! “ sapaku saat Nida
termenung di bangku seorang diri . entah apa yang ia pikirkan , aku tak ada hak
untuk mengetahuinya .
“iyya , ntar aku nyusul “
hingga saat ini, perasaan ini tak kunjung lenyap . masih setia hinggap menghantui hati kecilku. Bagaimana aku mencoba bertahan dalam keadaan seperti ini ? perasaan kagumku telah berpaling menjadi rasa sayang . aku sayang dia .
hingga saat ini, perasaan ini tak kunjung lenyap . masih setia hinggap menghantui hati kecilku. Bagaimana aku mencoba bertahan dalam keadaan seperti ini ? perasaan kagumku telah berpaling menjadi rasa sayang . aku sayang dia .
Tuhan , izinkan aku mengubur dalam –
dalam perasaan ini . jangan Kau biarkan rasa ini melebihi batas . Nida dan
Fikry tengah bahagia menikmati masa remajanya, sedangkan aku saat ini hanya
meratapi masa remajaku .
Mungkin nyali dalam diri ini terlalu kecil untuk menyatakan perasaanku , aku terlalu pesimis . seperti kata pepatah , bagi orang pesimis , kegagalan bukan merupakan tantangan, karena orang pesimis terlalu pasrah dengan keadaan ..
Mungkin nyali dalam diri ini terlalu kecil untuk menyatakan perasaanku , aku terlalu pesimis . seperti kata pepatah , bagi orang pesimis , kegagalan bukan merupakan tantangan, karena orang pesimis terlalu pasrah dengan keadaan ..
‘’ gimana ama Nida , Fik ?’’ sapaku
saat makan siang di kantin .
“wah , baik kok Fal . Nida kayaknya
orangnya setia deh , tapi masalahnya dia sering melamun . giliran ditanya
kenapa , dia selalu ngalihin pembicaraan . emangnya kenapa sih tu anak ?”tanya
Fikry penasaran .
“mmh,sory Fik . gua nggak tau masalah itu . lagian gua kan nggak berhak tau , and nggak pengen tau .” jawabku
“mmh,sory Fik . gua nggak tau masalah itu . lagian gua kan nggak berhak tau , and nggak pengen tau .” jawabku
“iyya deh gua juga ngerti kok , gua
lagi berusaha cari tahu dari temen Nida. Tapi masalahnya gua gak tahu temen
deketnya Nida itu siapa.”
“mmh , gua jarang liat dia maen ama
anak anak. Nida kayaknya lebih sering sendiri deh” jawabku sambil memutar-mutar
bola mata seraya flash back kegiatan
Nida di kelas.
***
Genap
satu minggu tak ada kabar dari Nida , satu minggu itupun bangku kedua kelas Xc
pun kosong . kabar simpang siur mulai beredar dari kabar Nida pergi ke luar
negeri hingga kabar Nida putus sekolah . entah mana yang harus dipercaya .
Seperti
biasa , rutinitas Fikry selama satu minggu terakhir ini adalah merenung di bawah
pohon mangga tiap istirahat. Kalau boleh jujur , sebenarnya aku lebih galau
dari Fikry , hanya saja aku tak ingin menampakkannya di depan umum .aku begitu
penasaran dengann keadaan Nida sekarang , anehnya tak ada satu orangpun yang
berhasil menghubunginya. Termasuk aku.
Akupun
tak menghiraukan ketika sedan metalic masuk halaman Sekolah saat istirahat dan
aku baru akan menghiraukan saat gadis yang aku kagumi selama ini muncul dari
mobil. Aku lekatkan pandanganku pada sosok yang slama ini aku nantikan cintanya
hingga habis bayangnya memasuki kantor kepala Sekolah .
Benar
– benar di luar dugaan . ternyata hari ini adalah hari terakhir aku dapat
melihatnya . Mulai hari ini , sekretaris kelas Xc telah resmi mencoret nama
Nida Cantika dari daftar absen murid Xc . dan kurasa semuanya telah melupakan
Nida . kecuali aku.
Aku
terus saja mengingatnya . Perpisahan ini menyisakan luka dalam diam . pertemuan
ini begitu singkat , sangat singkat . sebisa mungkin aku pendam rasa ini hingga
aku dapat melupakannya .
Entah kapan aku akan bertemu dengannya
dan kapan dia akan membalas rasa ini . Sungguh , aku tak pernah merasakan ini
sebelumnya . Rasa yang tulus dari hati . Kabar terakhir mengisahkan bahwa Nida
telah beranjak ke Medan , kampung Batak dan aku tak pernah bertemu lagi
dengannya hanya saja melalui facebook aku dapat melihat foto profilnya , karena
aku sadar diri bahwa aku bukan siapa-siapa dia , hanya pengagum rahasia yang
menyimpan cinta dalam hati .
Langganan:
Postingan (Atom)